Jujur, awalnya gue kira ini cuma rumor internet biasa. Tapi ternyata beneran Bill Gates sekarang jadi pemilik lahan pertanian terbesar di Amerika Serikat.
Orang yang dulunya identik dengan komputer dan Windows, sekarang malah dikenal sebagai salah satu raja pertanian di negara paling maju di dunia. Awalnya gue mikir, “Apa sih yang dicari miliarder teknologi kayak dia dari sawah dan ladang.
Fakta Mengejutkan Tentang Lahan Pertanian Bill Gates
Laporan dari Land Report, dan di situ jelas disebut bahwa Gates punya lebih dari 242.000 hektar lahan pertanian di Amerika. Lokasinya tersebar di 18 negara bagian, dari Louisiana sampai Washington.
Dan ini bukan lahan tidur ya. Lahan itu digunakan untuk menanam jagung, kentang, kedelai, gandum, dan juga komoditas pangan pokok lain. Bahkan, sebagian besar hasilnya masuk ke rantai pasok makanan raksasa seperti McDonald’s dan PepsiCo.
Jadi kalau kamu makan kentang goreng atau minum soda, bisa jadi bahan bakunya berasal dari ladang milik Bill Gates. Gokil sih.
Kenapa Bill Gates Tertarik dengan Lahan Pertanian?
Gates sadar bahwa seiring pertumbuhan penduduk dunia, kebutuhan akan pangan bakal makin meningkat. Dan lahan pertanian adalah aset paling strategis untuk menjamin masa depan manusia.
Di tengah ancaman krisis iklim dan geopolitik global, pangan adalah komoditas paling aman dan menguntungkan.
Apa Pelajaran yang Bisa Kita Ambil?
Gue dulu punya anggapan bahwa kerja di sawah itu ‘kerjaan orang tua’. Tapi makin ke sini, gue makin sadar bahwa tanah itu kekayaan riil. Bukan cuma dalam arti ekonomi, tapi juga dalam konteks ketahanan keluarga dan bangsa.
Sekarang banyak anak muda yang mulai berkebun, urban farming, hidroponik, bahkan beternak di lahan sempit. It’s a movement.
Indonesia Punya Potensi Serupa
Kita punya iklim tropis, dua atau tiga kali musim tanam setahun, dan sumber daya manusia yang kuat. Tapi kenapa belum bisa jadi raja pangan dunia?
Mungkin karena belum banyak yang berpikir seperti Gates lihat tanah bukan sebagai beban, tapi sebagai peluang.
You may also like
Leave a Reply