Mengapa Konglomerat Dunia Investasi Di Bidang Peternakan

pertama kali aku baca berita soal konglomerat besar dunia yang biasanya main di sektor teknologi atau properti tiba-tiba beli lahan peternakan sapi di Argentina, aku langsung mikir Eh, serius? Peternakan?.
Mungkin cuma buat diversifikasi portofolio. Tapi setelah baca lebih dalam dan ngobrol sama salah satu kenalan yang kerja di sektor agribisnis, baru deh ngeh… ternyata peternakan itu bukan bisnis konvensional lagi. Sekarang, ini sektor masa depan.
Peternakan, Komoditas Masa Depan yang Sering Diremehkan
Selama ini kita lebih banyak dengar tentang investasi di bidang tambang, energi, atau digital. Tapi faktanya, daging, susu, dan protein hewani adalah komoditas yang permintaannya terus naik, terutama di negara-negara berkembang yang kelas menengahnya tumbuh pesat.
Gue inget pernah nonton wawancara Elon Musk (yes, Elon) yang bilang bahwa sumber daya pangan termasuk peternakan akan jadi salah satu sektor krusial di masa depan. Karena populasi dunia terus bertambah, dan semua orang butuh makan. Nggak bisa digantikan sama NFT atau AI.
Kenapa Konglomerat Mulai Melirik Peternakan?
Bisnis peternakan, meski tampak lambat, tapi cenderung stabil. Permintaan daging dan produk olahan jarang anjlok drastis. Bahkan pas krisis, orang masih beli telur dan ayam. Ini bikin sektor ini menarik buat investor besar yang cari “aset hidup” yang aman.
Temenku yang kerja di sektor private equity pernah cerita: “Banyak dana besar sekarang nyari aset riil. Tanah peternakan itu jadi rebutan. Selain bisa dipakai untuk usaha, nilainya naik terus.”
Peluang Besar Buat Anak Muda
Yang bikin aku makin semangat bahas ini, karena menurutku ini bukan cuma urusan konglomerat. Anak muda juga bisa mulai dari skala kecil.
Contohnya, temenku Raka mulai peternakan kambing di lahan sewa kecil, gabung program pelatihan dari Dinas Peternakan, dan sekarang udah rutin supply ke katering aqiqah. Dia manfaatin media sosial buat branding, dan sekarang malah punya workshop edukasi peternakan.
Peternakan Itu Bukan Masa Lalu—Tapi Masa Depan
Jadi, kalau kamu masih mikir peternakan itu kuno, pikir ulang deh. Kalau orang-orang kaya dunia aja mulai borong lahan ternak, masa kita nggak mau ngelirik?
Mungkin kita nggak bisa langsung punya peternakan 100 hektar, tapi kita bisa mulai dari kandang kecil di belakang rumah. Atau minimal, ikut dukung peternak lokal dan belajar tentang peluangnya. Siapa tahu, dari sana bisa jadi ladang rezeki jangka panjang.
You may also like
Archives
Calendar
M | T | W | T | F | S | S |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | ||
6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 |
13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 |
20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 |
27 | 28 | 29 | 30 | 31 |
Leave a Reply